Minggu, 17 April 2016

Pemimpin Berkarakter Digital (Digital Leader)

Sadar atau tidak sadar, sekarang kita hidup dalam lingkungan serba teknologi digital dimana dengan teknologi internet setiap orang telah terhubung satu dengan lainnya secara global sehingga masing-masing individu dapat membangun hubungan komunikasi sesama individu atau dalam group tertentu (close group). 

Sesuai dengan www.worldometers.info, etimasi jumlah penduduk dunia posisi 18 April 2016 Jam 12.12 sebesar 7.4 milyar orang dan pengguna internet sebesar 3.5 milyar. Kondisi ini adalah fakta bahwa kita semua sebagai pengguna internet dan telah membentuk jejaring sosial secara global. Jumlah ini akan terus berkembang dan tidak ada yang bisa membatasi atau menghambat. Mungkin suatu ketika nanti jejaring kehidupan manusia mirip dengan gambaran film imajinasi seperti transformer, iron man dan lain-lain. Moga-moga kita masih dapat melihatnya....

Untuk menuju kondisi seperti diatas, dunia secara konstan akan terus berubah termasuk perubahan-perubahan manusia seperti kelakukan (behavior), sikap (attitude), dan tatanan nilai (value). Kondisi ini terjadi selaras dengan kita terlebur kedalam dorongan perubahan akibat kemajuan teknologi digital yang dipicu oleh informasi dan pengetahuan.

8 Kompetensi Digital 
Tantangan transformasi digital dalam berbagai aspek lingkungan bisnis kehidupan manusia, pasti akan mempengaruhi perubahan kemampuan digital manusia itu sendiri sehingga perlu diantisipasi. Untuk menghadapi tantang linkungan digital yang berkembang dengan sangat cepat hanya dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan digital secara profesional. Transformasi digital pada dasarnya tidak berkaitan dengan isue teknologi namun lebih dekat dengan isue terkait dengan visi, strategi, budaya organisasi, dan  penataan organisasi.

Sehubungan dengan transformasi digital pasti membutuhkan pemimpin berkarakter digital agar mampu melakukan perubahan tatanan organisasi atau pengeloaan bisnis berbasis digital menjadi lebih baik. Sesuai dengan executive summary Digital Culture and Transformation, Carlos Magro & Josep Salvatella 2014 bahwa untuk mengembangkan karakter digital pada pemimpim didekati dengan 8 aspek kompetensi digital yaitu:

  1. Digital Knowledge
  2. Information Management
  3. Digital Communication
  4. Networking
  5. Continuous Learning
  6. Strategic Vision
  7.  Network Leadership
  8. Customer Orientation 
Untuk profil yang lebih detil setiap kompetensi dapat dilihat pada gambar bingkai kerja 8 Kompetensi Digital diatas. (Bersambung)

Tiga Panah (Three Arrows)

Blog ini saya beri nama "Three Arrows" karena bangga lahir disebuah desa kecil di Tanah Karo Sumatera Utara, namanya desa Tiga Panah. Desa ini menjadi ibu kota kecamatan Tiga Panah. Salah satu kebanggan desa ini dibandingkan dengan desa-desa lain adalah sebagai satu dari dua pusat peradagangan hewan hidup khususnya lembu, kerbau dan kuda. Pasar hewan hanya dibuka setiap hari Selasa dan transaksi jual beli berlangsung dari jam 10.00 s/d jam 15.00.


Pasar Hewan Desa Tiga Panah
Sebenarnya orang tua saya tinggal di Kabanjahe sekitar 8 km dari desa Tiga Panah. Menurut penjelasan orang tua alasan pemilihan tempat proses lahir saya di desa Tiga Panah karena bibi saya memiliki klinik/ rumah sakit bersalin di desa tersebut dan beliau adalah salah satu bidan terbaik di daerah kami.  Seperti inilah hidup di desa, hubungan famili selalu dipelihara dan menjadi kebanggan dan kenyamanan jika satu dengan yang lain bisa saling berbagi. Berbagi tidak selalu dalam aspek material namun yang paling fundamental adalah dari aspek non material. Sampai saat ini tradisi ini, tradisi berbagi tetap dijaga oleh masyarakat Batak Karo termasuk Batak lainnya baik yang hidup di desa, di kota bahkan.   

Singkat cerita, kesan lain tentang desa kelahiran seiring dengan pertumbuhan. Pada jaman saya kecil SD/ SMP saya pernah menemani bapak saya untuk membeli seekor kerbau. Dari Kabanjahe kami naik mobil angkutan dan pulangnya kami berjalan sambil membawa kerbau. Waktu itu lumrah pulang dengan berjalan kaki karena kenderaan masih jarang apalagi yang bisa mengangkut kerbau. Dalam perjalan pulang, biasanya digunakan orang untuk mempelajari karakter hewan yang telah dibeli dan sekaligus memulai mengajarkan karakter yang baru. Contohnya seperti perintah berjalan, berhenti, berjalan cepat, dimana boleh makan dan lain-lain. Biasanya selama tiga jam perjalanan komunikasi atau hubungan pemilik dengan hewan baru terbentuk. Luar biasa...    

Desa Tiga Panah juga terkenal dengan hasil pertanian seperti tomat, wortel, cabe, jagung, jeruk, kopi dan lain-lain. Desa ini  tidak terlampau jauh dari lokasi wisata yang sangat terkenal di dunia yaitu Tongging dipinggiran Danau Toba. Banyak wisatawan menuju Tongging melalui Medan, Bandar Baru, Brastagi, Merek dan Tongging. Semua daerah ini memiliki keindahan alam yang menarik dan mempesona.  Jika ke Tongging jangan lupa makan ikan mujair atau ikan mas yang sangat enak dan gurih yang hidup di danau Toba.   

Kembali ke Tiga Panah atau Three Arrows dalam terjemahan kedalam bahasa Inggris, terus terang saya belum pernah dapat asal usul nama tersebut namun orang tua saya mengajarkan esensi anah panah yaitu melesat ketujuan tepat sasaran. 

Tongging
Hal yang dapat saya rasakan bahwa kami sebagai anak diperlakukan mirip dengan anak panah dimana beliau orang tua sebagai pahlawan yang telah memanahkan anak panahnya melesat ke tujuan tepat sasaran. Orang tua saya sebagai petani dan juga senang memelihara hewan telah melakukan tugasnya dengan baik sepenuh hati sehingga dengan sumber daya yang ada beliau sanggup membimbing, memberi contoh, menyediakan biaya untuk sekolah. Kami lima bersaudara semua sampai kejenjang Sarjana, sangat relevan dengan seorang jagoan yang memanahkan anak panahnya mengenai sasaran.

Dasar-dasar pengajaran sekaligus nilai-nilai kepemimpinan yang digariskan orang tua saya selaras dengan peran dan fungsi anak panah ditangan seorang pahlawan yang kuat (strong), pemberani (brave) dan fokus (Focuse) sehinggan melesat mengenai sasaran, thanks.