Blog ini saya beri nama "Three Arrows" karena bangga lahir disebuah desa kecil di Tanah Karo Sumatera Utara, namanya desa Tiga Panah. Desa ini menjadi ibu kota kecamatan Tiga Panah. Salah satu kebanggan desa ini dibandingkan dengan desa-desa lain adalah sebagai satu dari dua pusat peradagangan hewan hidup khususnya lembu, kerbau dan kuda. Pasar hewan hanya dibuka setiap hari Selasa dan transaksi jual beli berlangsung dari jam 10.00 s/d jam 15.00.
Pasar Hewan Desa Tiga Panah |
Sebenarnya orang tua saya tinggal di Kabanjahe sekitar 8 km dari desa Tiga Panah. Menurut penjelasan orang tua alasan pemilihan tempat proses lahir saya di desa Tiga Panah karena bibi saya memiliki klinik/ rumah sakit bersalin di desa tersebut dan beliau adalah salah satu bidan terbaik di daerah kami. Seperti inilah hidup di desa, hubungan famili selalu dipelihara dan menjadi kebanggan dan kenyamanan jika satu dengan yang lain bisa saling berbagi. Berbagi tidak selalu dalam aspek material namun yang paling fundamental adalah dari aspek non material. Sampai saat ini tradisi ini, tradisi berbagi tetap dijaga oleh masyarakat Batak Karo termasuk Batak lainnya baik yang hidup di desa, di kota bahkan.
Singkat cerita, kesan lain tentang desa kelahiran seiring dengan pertumbuhan. Pada jaman saya kecil SD/ SMP saya pernah menemani bapak saya untuk membeli seekor kerbau. Dari Kabanjahe kami naik mobil angkutan dan pulangnya kami berjalan sambil membawa kerbau. Waktu itu lumrah pulang dengan berjalan kaki karena kenderaan masih jarang apalagi yang bisa mengangkut kerbau. Dalam perjalan pulang, biasanya digunakan orang untuk mempelajari karakter hewan yang telah dibeli dan sekaligus memulai mengajarkan karakter yang baru. Contohnya seperti perintah berjalan, berhenti, berjalan cepat, dimana boleh makan dan lain-lain. Biasanya selama tiga jam perjalanan komunikasi atau hubungan pemilik dengan hewan baru terbentuk. Luar biasa...
Desa Tiga Panah juga terkenal dengan hasil pertanian seperti tomat, wortel, cabe, jagung, jeruk, kopi dan lain-lain. Desa ini tidak terlampau jauh dari lokasi wisata yang sangat terkenal di dunia yaitu Tongging dipinggiran Danau Toba. Banyak wisatawan menuju Tongging melalui Medan, Bandar Baru, Brastagi, Merek dan Tongging. Semua daerah ini memiliki keindahan alam yang menarik dan mempesona. Jika ke Tongging jangan lupa makan ikan mujair atau ikan mas yang sangat enak dan gurih yang hidup di danau Toba.
Kembali ke Tiga Panah atau Three Arrows dalam terjemahan kedalam bahasa Inggris, terus terang saya belum pernah dapat asal usul nama tersebut namun orang tua saya mengajarkan esensi anah panah yaitu melesat ketujuan tepat sasaran.
Tongging |
Hal yang dapat saya rasakan bahwa kami sebagai anak diperlakukan mirip dengan anak panah dimana beliau orang tua sebagai pahlawan yang telah memanahkan anak panahnya melesat ke tujuan tepat sasaran. Orang tua saya sebagai petani dan juga senang memelihara hewan telah melakukan tugasnya dengan baik sepenuh hati sehingga dengan sumber daya yang ada beliau sanggup membimbing, memberi contoh, menyediakan biaya untuk sekolah. Kami lima bersaudara semua sampai kejenjang Sarjana, sangat relevan dengan seorang jagoan yang memanahkan anak panahnya mengenai sasaran.
Dasar-dasar pengajaran sekaligus nilai-nilai kepemimpinan yang digariskan orang tua saya selaras dengan peran dan fungsi anak panah ditangan seorang pahlawan yang kuat (strong), pemberani (brave) dan fokus (Focuse) sehinggan melesat mengenai sasaran, thanks.
1 komentar:
Trully inspiring bang...terminologi the three arrow, salam salut dan hormat kepada orang tua abang, yg sukses menjadikan 5 orang anaknya menjadi Sarjana hebat...
Posting Komentar