Komunitas merupakan hal
penting sehingga perlu dikelola dan dilayani dengan baik dalam media social. Mereka ini sekelompok pengguna yang percaya
dan yakin dengan image atau persespi tentang diri kita ataupun terhadap produk
kita sediakan. Mereka pasti yakin dengan kapasitas kita dan bahkan mereka juga yakin dengan wawasan yang
kita sampaikan. Untuk itu mereka akan selalu mengikuti setiap perkembangan yang
kita capai sehingga mendukung melalui
tombol Like, membagikan status-status yang kita posting kepada teman-teman
mereka, atau mungkin memberikan komentar-komentar yang membangun. Dengan kata
lain, mereka adalah calon pembeli produk atau layanan kita yang sebenarnya. Semakin
besar komunitas yang kita bangun, semakin besar juga kemungkinan mereka akan
datang kepada kita untuk mencari solusi atau membeli produk atau jasa yang kita
sediakan.
Berikut ini adalah cara yang
dapat dilakukan dalam mengelola dan mengembangkan komunitas kita. Sesuai dengan
Susan Fouenier dan Lara Lee dari website Eko Marwanto bahwa ada 18 peran yang dapat
dilakukan agar komunitas dapat bertumbuh dengan baik, yaitu sebagai berikut:
18 Peran Utama Dalam Membangun Komunitas |
Pertama, Mentor: Selalu
ada orang yang memang bisa atau merasa bisa mengajarkan sesuatu pada orang
lain. Inilah pemuasan aktualisasi diri seseorang. Di Komunitas Trip Advisor,
banyak orang yang malah membuat “10 tempat paling menarik di Bali,” misalnya.
Belum tentu benar, sih. Tapi, paling
tidak menurut dia dan berdasarkan pengalaman dia. Itulah top ten Bali!
Kedua, Learner:
Kebalikan dari mentor, jangan dipaksa juga semua orang ikut menggurui. Tapi,
berilah kesempatan menjadi pembelajar juga. Saya jadi anggota Komunitas Trip
Advisor. Tapi, saya hanya pernah beropini tentang W Koh Samui dan Niksoma Bali.
Selain itu, saya hanya jadi pembelajar. Setiap kali mau ke suatu tempat, saya
memang tidak hanya mau membaca web resmi yang pasti bagus-bagus isinya. Tapi,
lebih penting lagi, review dari orang
terhadap suatu tempat, hotel, maupun resor tertentu. Dengan demikian, saya
sudah knowledgable sebelum menjatuhkan pilihan.
Ketiga, jadi Back-up:
Menjadi seorang safety net untuk orang lain dengan cara mencoba suatu produk
baru. Memang, ada orang yang yang selalu mencoba tempat wisata baru yang jarang
dikunjungi orang. Mahal dan sulit tidak
jadi soal karena dia memang seorang adventurer. Dia akan bangga menjadi
semacam pahlawan dengan memberikan tips dan peringatan pada orang lain.
Wartawan bahkan banyak yang sengaja diminta mencoba gadget tertentu supaya bisa
memberikan komentar awal.
Keempat, Partner atau Mitra:
Tugasnya antara lain melakukan encourage, share, dan motivate. Nah, kalau ini jelas diminta
jadi endorser sebuah Brand untuk menetralisasi komentar negatif yang tidak bisa
dihindari. Di dunia maya yang tidak terkontrol ini, sebuah Brand harus
mengangkat beberapa orang kredibel untuk jadi mitra yang siap pasang badan.
Kelima, Story teller:
Sebuah karakter memang baru bisa ketahuan dalam sebuah cerita. Bukan lewat
promosi. Karakter itu sesuatu yang konsisten dalam jangka panjang Karena itu,
Brand membutuhkan beberapa anggota komunitas yang senang sebagai
pencerita. Memang, tidak semua orang
bisa jadi pencerita. Tapi, berilah
kesempatan pada mereka yang bisa.
Keenam, Historian: Tugasnya adalah melestarikan kesan-kesan yang
terjadi dalam suatu komunitas. Orang-orang seperti ini rajin melakukan filing
dan lantas mengkodifikasikan kembali ritual-ritual yang sudah terjadi.
Ketujuh, menjadi Pahlawan
atau Hero: Siapa yang mau jadi role model bagi
komunitasnya? Dia memang harus benar-benar hard core. Supaya bisa menjadi
contoh panutan untuk anggota lainnya.
Kedelapan, adalah Celebrity:
Anda bisa mengambil selebriti yang sudah jadi, tapi dengan risiko. Orang merasa
itu sekadar bayaran atau profesional. Yang paling bagus kalau komunitas itu
menselebritikan seseorang. Para pelatih sepakbola seperti Mourinho selalu jadi
selebriti bagi komunitas klubnya,walaupun katanya, dia sendiri tidak terlalu
pintar main sepakbola. Tapi, Ronaldo dan
Messi adalah the real celebrity bagi komunitas masing-masing.
Kesembilan, decision maker
atau pengambil keputusan: Inilah orang yang
menentukan satu dari berbagai pilihan dalam struktur dan fungsi dalam suatu
Komunitas. Komunitas Slank yang namanya Slankers juga punya yang seperti itu.
Kesepuluh, sebagai Provider: Inilah
seorang service-provider yang selalu siap mau jadi tuan rumah dan bahkan take
care anggota lain. Ada banyak komunitas sekarang yang merupakan forum tanya
jawab di antara anggotanya. Dengan demikian, Brand tidak perlu menjawab sendiri
persoalan yang ada di anggota. Mereka akan saling mendukung dengan sendirinya.
Cost jadi turun dan bahkan lebih real time.Tinggal sekarang bagaimana Brand
tersebut mendorong hal itu terjadi.
Kesebelas, Greeter: Yang
selalu mau meyambut dengan hangat para anggota baru. Dia juga yang
memperkenalkan ritual, kepribadian, maupun nilai-nilai komunitas yang
bersangkutan.
Keduabelas, Guide:
yang membimbing anggota baru mengikuti budaya komunitas. Dia mau jadi personal
coach supaya para anggota baru jadi betah.
Ketigabelas, Catalyst
yang memperkenalkan anggota baru pada anggota lama. Para incumbent seringkali
merasa bahwa dia lebih punya ownership terhadap suatu komunitas. Agar anggota
baru merasa nyaman, dia akan diperkenalkan pada orang-orang tersebut.
Keempatbelas, Performer:
Inilah orang yang suka berada di spotlight. Orang yang suka menjadi focus of
attention. Belum tentu dia the real champion, tapi dia memang suka narsis. Ini
juga merupakan daya tarik pada sesorang yang tidak punya kesempatan narsis di
tempat lain. Orang yang suka nyanyi, misalnya, hanya berani tampil di
komunitasnya. Tapi, belum tentu di depan umum. Karena di komunitasnya, dia
merasa aman. Tidak ada yang menertawakannya atau kalau ada yang memberikan
kritik. Biasanya, pasti komentar positif.
Kelimabelas, Supporter:
Orang orang ini lebih banyak pasif, tapi tetap diperlukan oleh para performer.
Sebab orang tidak akan perform kalau tidak ada yang jadi audiens, kan? Anda
lebih semangat menyanyi di karaoke ketika didengarkan dan dipuji oleh
teman-teman, kan? Daripada mennyanyi sendirian di sebuah hall megah sekalipun,
tapi kosong.
Keenambelas, Ambassador: Yang
akan mempromosikan komunitas ke luar. Dia adalah salesperson yang selalu
memperkenalkan komunitas ke orang lain yang belum jadi anggotanya.
Ketujuhbelas, Accountant: Yang
terus menghitung tingkat partisipasi anggota. Di komunitas online, tingkat aktivitas anggota masing-masing
dengan mudah dihitung dan diinformasikan supaya terjadi kompetisi. Dan, dengan
dibandingkan dengan anggota lain, seseorang akan lebih aktif lagi.
Kedelapanbelas, Talent Scout:
yang tugasnya merekrut anggota baru. Wah, ini penting, supaya yang masuk
komunitas lebih banyak. Tapi, yang masuk harus benar orangnya. Yang kira-kira
bakal bisa tahan lama dan aktif di komunitas. Sehingga ikut membangun komunitas
yang makin kuat. (SB May 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar